Selasa, 01 November 2022

Huruf miring dan tebal

Huruf miring dan TEBAL
by han 

Huruf miring merupakan suatu huruf yang tercetak miring ini biasanya digunakan untuk memberikan suatu penekanan pada sebuah kata, yang dimaksud dengan huruf miring itu adalah digunakan untuk mengkhususkan huruf, kata, bagian kata, ataupun kelompok dalam kata pada sebuah kalimat. Di samping itu juga sebagai huruf tersebut juga dipakai untuk menunjukkan sebuah istilah atau kata yang berasal dari bahasa asing, majalah dan surat kabar yang dikutip dalam suatu tulisan. Contoh penulisan yang memakai huruf miring dan tebal antara lain itu adalah judul karya adalah dipakai untuk menuliskan setiap unsur dari judul karya seperti nama buku, nama majalah, nama situs, ataupun nama surat kabar yang dikutip dalam bentuk tulisan. Contoh yang kedua itu adalah penegasan kata dapat dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan suatu kata maupun kelompok kata dalam suatu kalimat. Sehingga dapat menegaskan apa yang ingin kita sampaikan dalam kalimat tersebut. Contoh nya, istilah geografi ini berasal dari bahasa Yunani, tidak ada ular di negara Islandia, istilah soal pilihan berganda berikut dengan melingkari jawaban yang benar dan tepat.
pertanyaan:
  •  Motivasi saya mengetahui penggunaan huruf miring dan tebal ini adalah menambah pengetahuan saya untuk melakukan penulisan atau membuat suatu kalimat dalam bentuk dokumen. 
  • Seberapa penting materi huruf miring dan tebal bagi saya dan profesi saya ke depannya itu adalah untuk penerapan ini sangatlah penting, karena untuk memacu pengetahuan kita dalam menggunakan kalimat huruf miring dan tebal ini sangat lah minim dan juga terlalu sepele
  • Kerugian saat kita tidak belajar huruf miring dan tebal itu kita menerapkannya atau huruf miring dan tebal tidak berlaku pada judul skripsi tesis ataupun disertasi yang belum diciptakan ataupun diterbitkan dan dirujuk dalam suatu tulisan sebagai gantinya dapat diapit dengan tanda petik.

 

Huruf kecil

 

Huruf kecil
by ryhn

Huruf kecil adalah suatu huruf yang berukuran lebih kecil. Dalam sistem alfabet Latin, huruf-huruf tersebut adalah a hingga z. Hampir seluruh huruf dalam kata-kata pada suatu kalimat ditulis dalam huruf kecil, kecuali jika ada aturan dalam bahasa tersebut yang mengharuskan atau menganjurkan penggunaan huruf kapital pada tempat-tempat tertentu pada kata-kata di dalam kalimat.

PERTANYAAN

1. Manfaat bagi kamu mempelajari huruf kecil
Jawab : 
agar dapat mengetahui penempatan penulisan huruf kecil yang baik dan benar dan membuat tulisan yang sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

2. Motivasi kamu mempelajari huruf kecil
Jawab: 
Motivasi saya mempelajari tentang huruf kecil agar dapat menggunakan huruf kapital yang benar dalam penempatannya.

3. Seberapa penting materi huruf kecil bagi anda dan profesi anda nantinya 
Jawab: 
Materi huruf kecil ini sangatlah penting bagi saya karena jika saya tidak mengetahui tentang peraturan memakai huruf kecil ini maka akan sangat berpengaruh bagi profesi saya kedepan nya yang ingin menjadi seorang guru .

4. Kerugian tidak mempelajari materi huruf kecil
Jawab :
yang pertama, kita tidak  dapat membuat sebuah  tulisan menggunakan huruf kapital yang benar dalam penempatannya.

yang kedua, kita tidak dapat meningkatkan pemahaman dalam membaca.


Huruf kapital

 Huruf Kapital
By Han


Manfaat Mempelajari Huruf Kapital

untuk mengetahui ilmu dan cara menggunakan huruf kapital dengan baik dan benar seperti apa, yang dimana ilmu tersebut bisa kita gunakan untuk penulisan hal penting di masa depan kita. seperti :
-Sebagai huruf pertama pada awal kalimat.
-Sebagai huruf awal nama orang maupun julukan.
-Sebagai huruf pertama awal kalimat setelah petikan langsung.
-Sebagai huruf awal kata Tuhan, kitab suci dan agama.
-Sebagai huruf pertama nama gelar disertai nama.
-Sebagai huruf awal penulisan nama jabatan atau pangkat disertai nama/instansi/tempat.
-Sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa dan bahasa.
-Sebagai huruf pertama nama hari, bulan, tahun dan juga hari besar.
-Sebagai huruf pertama nama peristiwa sejarah.
-Sebagai huruf pertama

nama geografi.
-Sebagai huruf pertama nama khas/asal daerah.
-Sebagai huruf pertama nama lembaga/dokumen resmi negara.
-Sebagai huruf pertama kata dalam judul buku, artikel, karangan, majalah, makalah, surat kabar, selain kata tugas.
-Sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat dan sapaan.
-Sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan dan uangkapan lain yang digunakan dalam pengacuan dan penyapaan.

Fungsi dan Penggunaan Huruf Kapital
1. Awal Kalimat
2. Petikan Langsung
3. Menulis Nama Seseorang
4. Penulisan Gelar
5. Nama Tempat
6. Penulisan Jabatan atau Pangkat
7. Nama Lembaga, Badan, Negara, dan Organisasi
8. Judul Sebuah Tulisan
9. Nama Bangsa, Suku, dan Bahasa
10. Nama untuk Tahun, Bulan, dan Hari
11. Nama untuk Agama, Kitab Suci, dan Tuhan 

Mengapa Penempatan Huruf Kapital Tidak Boleh Salah?
Kegiatan menulis tidak hanya berisi kegiatan menuangkan apa yang ada dalam pikiran ke dalam sebuah tulisan, baik di kertas maupun di aplikasi digital. Misalnya di Microsoft Word maupun aplikasi menulis lainnya. Melainkan juga melibatkan beberapa hal, salah satunya hal-hal teknis dalam kegiatan menulis tersebut. Berhubungan dengan penggunaan huruf kapital, spasi, tanda baca, dan lain sebagainya. Tujuannya tentu saja agar hasil tulisan bisa lebih mudah dipahami, mudah untuk dibaca, dan lain sebagainya. Kesalahan dalam tanda baca akan mempengaruhi intonasi seseorang saat membacanya. Sehingga kurang mampu memahami emosi dari penulis saat menuliskan suatu kalimat. Hal ini dapat memunculkan persepsi yang berbeda, hal-hal yang ditulis dengan tujuan bercanda bisa jadi terkesan serius yang tentu memunculkan masalah kompleks. Hal serupa juga berlaku untuk penempatan huruf kapital, jika keliru maka orang akan bingung suatu kata ditujukan sebagai awal kalimat atau bukan? Suatu kata merupakan nama tempat atau sekedar kata-kata biasa? Juga bisa karena alasan lainnya. Oleh sebab itu penulisan huruf besar dan kecil perlu disesuaikan dengan aturan. 

Fungsi dan Penggunaan Huruf Kapital
Jika ingin aktif dan produktif menjadi penulis, masalah tanda baca, menyusun kalimat, dan juga penempatan huruf kapital harus paham dan hafal diluar kepala. Membantu memahami bagaimana penulisan huruf besar dalam sebuah tulisan. Maka, berikut adalah deretan waktu yang dikatakan tepat untuk menggunakan huruf besar atau kapital tersebut:
1. Awal Kalimat Waktu tepat pertama untuk membubuhkan huruf kapital dan bukannya huruf kecil adalah di awal kalimat. Hal ini tentu diketahui oleh semua orang dan sudah dipelajari sejak masuk bangku Sekolah Dasar (SD). Setiap awal kalimat baik itu di paragraf pertama maupun kalimat kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya dalam paragraf akan memakai huruf besar. Jadi, setelah tanda titik maka untuk memulai kalimat baru akan digunakan huruf besar tadi. 

Contohnya adalah:
Dia menulis sebuah catatan. Berharap bisa menulis sebuah buku.
Apa maksudnya? Kuharap dia tidak mencoba melakukan hal buruk.
Kita semua harus bekerja keras. Sebab kesuksesan tidak bisa hanya turun dari langit tanpa diusahakan.

2. Petikan Langsung
Selain digunakan untuk memulai suatu kalimat dan paragraf, huruf besar juga dipakai untuk memulai sebuah petikan. Petikan ini biasanya muncul untuk memulai perkataan seseorang, baik yang menjadis umur maupun objek tulisan tersebut. Khususnya untuk kalimat yang susunannya memang dibuat sama persis dengan yang diucapkan oleh yang mengatakannya. Mudah ditemui dalam novel, artikel di surat kabar, dan sebagainya. Contohnya adalah: Rini kemarin bertanya kepada Dika mengenai buku favoritnya, Dika, kamu tahu judul buku favorit aku yang sering tak baca di depan rumah?.
Adik bertanya, Kapan kita akan pulang?
Besok malam, katanya, Semua orang akan pergi naik kereta.

3. Menulis Nama Seseorang
Penggunaan huruf kapital juga dilakukan saat menulis nama seseorang, hal ini juga berlaku untuk julukan. Jadi pada saat menuliskan nama orang, maka wajib memakai huruf besar di awal. Begtu pula jika ada julukan di depan nama tersebut, maka di julukan dan nama masing-masing menggunakan satu huruf besar.Contohnya adalah: Jenderal Soedirman, Dokter Aji, dan lain sebagainya. Wage Rudolf Supratman adalah pencipta lagu kebangsaan di tanah air.salah satu pejuang emansipasi wanita di tanah air adalah Dewi Sartika tokoh Hades dalam sebuah film digambarkan sebagai seorang Dewa Pedang.

4. Penulisan Gelar
Penulisan gelar yang dimiliki seseorang juga dimulai dengan huruf kapital dan ini berlaku untuk semua jenis gelar. Gelar ini bisa berupa gelar pendidikan, gelar profesi, gelar keagamaan, gelar akademik, dan lain sebagainya. Sehingga semua jenis gelar wajib ditulis dengan huruf besar tersebut, tujuannya untuk memberi tanda bahwa kata tersebut adalah gelar. Sekaligus sebagai penghormatan terhadap sosok yang gelar dan namanya disebut. Contohnya sendiri adalah: Adit Suharman, S.H (Sarjana Hukum), K.H (Kiai Haji) Ahmad Dahlan, Raden Roro Ningsih, dan lain sebagainya. pahlawan wanita cukup banyak, dan salah satunya adalah Raden Ajeng Kartini (gelar keturunan)
Siapa yang menulisnya? Ternyata adalah Haji Agus Salim (gelar keagamaan)
Pak Irwan sekarang merupakan seorang Magister Humaniora (gelar akademik).
Selamat datang kepada Kyai Imron (sapaan gelar keagamaan).

5. Nama Tempat
Penggunaan berikutnya dari huruf kapital adalah ditujukan untuk nama tempat dan geografi. Misalnya: Sungai Ciliwung, Jalan Diponegoro, Pulau Bali, dan lain sebagainya. hanya saja untuk nama tempat dan geografi ini tidak berlaku lagi memakai huruf besar jika fungsinya sebagai pelengkap.Misalnya adalah kata jeruk bali, dimana kata Bali tidak merujuk pada Pulau Bali melainkan hanya sebagai pelengkap saja. 

6. Penulisan Jabatan atau Pangkat
Penulisan terhadap jabatan, pangkat, dan nama instansi dimana jabatan tersebut dimiliki juga ditulis dengan huruf kapital di masing-masing kata. Jadi, jika jabatan ini terdiri dari tiga kata maka di setiap kata akan memakai huruf besar. Contohnya seperti penulisan Gubernur DKI Jakarta, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan Indonesia, dan lain sebagainya.
S.H (Sarjana Hukum).
M.M (Magister Manajemen).
K.H (Kyai Haji)

7. Nama Lembaga, Badan, Negara, dan Organisasi
Huruf kapital juga digunakan untuk menulis nama lembaga, badan, negara, dan juga termasuk penulisan nama organisasi. Jika di dalam nama badan tersebut ada kata penghubung seperti ke, di, dari, dan semacamnya. Maka penulisan kata penghubung akan memakai huruf kecil, sebab fungsinya sebagai penghubung atau pelengkap. Sedangkan kata diluar kata penghubung nantinya memakai huruf besar.Contohnya adalah: Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan lain sebagainya.
Beliau adalah anggota dari Ikatan Ahli Kesehatan Indonesia.Negara Republik Indonesia.

8. Judul Sebuah Tulisan

Huruf besar atau huruf kapital juga dipakai ketika menyebut judul suatu tulisan di dalam sebuah karangan atau karya tulis. Sehingga ketika menyebutkan judul buku, surat kabar, majalah, karangan, dan sebagainya akan memakai huruf besar. Contohnya seperti Surat Kecil untuk Tuhan, Perahu Kertas, Negeri 5 Menara, dan lain sebagainya. Jadi, untuk kata penghubung di dalam judul nantinya memakai huruf kecil dan selain itu memakai huruf besar. Tulisan tersebut ternyata sudah dimuat di dalam majalah Horison.dia sendiri merupakan agen dari surat kabar Suara Merdeka.naskah tersebut berjudul Hari Kebangkitan Pancasila.

9. Nama Bangsa, Suku, dan Bahasa
Penulisan untuk bangsa, suku, dan juga jenis bahasa di dunia juga menggunakan huruf kapital. Sehingga saat menulis bahasa penting untuk memakai huruf besar di semua awal kata.Misalnya Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Suku Dayak, Bangsa Melayu, dan lain sebagainya. 

10. Nama untuk Tahun, Bulan, dan Hari
Huruf besar juga dipakai untuk menulis nama tahun, bulan, dan juga hari. Sehingga penulisan tanpa angka terhadap ketiganya nanti akan dimulai dari huruf besar.Contohnya seperti: Bulan Muharram, Hijriyah, Hari Natal, Idul Fitri, dan lain sebagainya. Bulan Mei besok dirinya akan berulang tahun.Momen hari lebaran besok perlu diisi dengan kegiatan yang bermanfaat.Sekarang adalah 1445 tahun Hijriyah.

11. Nama untuk Agama, Kitab Suci, dan Tuhan

Huruf besar juga digunakan pada saat menyebut agama, kitab suci, dan juga Tuhan dalam sebuah tulisan.Misalnya menuliskan Tuhan Yang Maha Esa, Islam, Katolik, Budha, Al-Quran, Injil, dan lain sebagainya. Terima kasih atas rahmat-Mu Ya Allah.Setiap kali membaca Alkitab, perempuan tersebut menangis haru.Dia merupakan penganut Islam yang terbilang taat.Penggunaan huruf kapital memang tidak bisa asal-asalan, karena aktualnya ada sejumlah aturan yang menyertainya. Jadi, jika hendak menulis karya ilmiah maupun karya tulis non-ilmiah dalam bentuk buku. Sebaiknya paham aturan penggunaanya sesuai penjelasan di atas.

Motivasi Mempelajari Huruf Kapital?
dengan mengetahui cara penggunaan huruf kapital dengan baik dan benar tentu dapat membuat penulisan kita jadi lebih baik hal tersebut sangat berpengaruh pada masa depan kita, tentu saja dengan hal tersebut kita bisa menulis dengan baik dan benar.selain itu dengan mengatahui ilmu pengetahuan huruf kapital kita bisa mendapat ilmu dasar yang sangat baik yang dapat kita gunakan kelak di masa depan. 

Seberapa Penting Materi Huruf Kapital Dan Profesi Saya Nanti?
Hal ini tentu sangat penting bagi saya sekarang dan profesi saya nanti, hal ini dapat dibuktikan dari dibutuhkan nya penulisan yang baik dan benar untuk penulisan skripsi sebagai syarat lulus kuliah nanti. dan hal ini juga sangat berpengaruh penting untuk profesi saya nanti sebab ilmu ini akan di gunakan dalam kepentingan pekerjaan terlebih lagi profesi seorang guru. 

Kerugian Tidak Mempelajari Huruf Kapital?
Kerugian yang akan kita dapatkan jika tidak menguasai huruf kapital adalah kita tidak akan bisa menguasai cara penulisan yang baik dan benar itu seperti apa.

daftar pustaka 

https://ejaan.kemdikbud.go.id/eyd/penggunaan-huruf/huruf-kapital/





Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia

 Materi Sejarah Ejaan
By:han


Bahasa Indonesia dilahirkan ketika peristiwa sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.Kemudian 18 Agustus 1945, Bahasa Indonesia ditetapkan menjadi Bahasa Nasional.Namun, Bahasa Indonesia awalnya berasal dari Bahasa Melayu sebagai bahasa perhubungan atau lingua franca pada daerah Nusantara semenjak abad ke-7.Bahasa Melayu dipakai pada berbagai daerah Nusantara berkembang variasi & dialek menggunakan corak budaya daerah Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu, Bahasa Indonesia pula memakai Ejaan Melayu dari awal hingga kini berkembang sebagai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

     Ejaan merupakan istilah turunan menurut eja yg dibubuhi imbuhan-an. Maksudnya, ejaan merupakan bagaimana kita mengucapkan (secara lisan) sebuah istilah. Ejaan sendiri diatur pada kaidah berbahasa baku, termasuk pada pada bahasa Indonesia. Jadi, ejaan tidak hanya diatur menurut segi cara pengucapan akan tetapi pula cara menulis dan penggunaan tanda baca.Sebelum memiliki tata bahasa yang baku dan resmi masih memakai aksara latin, bahasa melayu (menjadi cikal-bakal Bahasa Indonesia) ditulis memakai aksara jawi (arab gundul) selama beratus-ratus tahun lamanya. Lalu, semenjak bangsa Eropa tiba ke Nusantara, barulah kita mengenal aksara latin. Ejaan latin yang digunakan untuk bahasa melayu pun telah berkali-kali sesuai dengan kebijakan para penulis buku dalam waktu itu. Ternyata Nusantara yang diduduki Belanda menggunakan semenanjung melaya yang notabennya kolonisasi Inggris. Hal ini pasti membingungkan, karena bahasa yang sama namun kaidah ejaannya berbeda. Kemudian, ditambah menggunakan aksara Jawi yang asing pada mata bangsa Eropa. Untuk mengatasi hal tadi tahun 1897, seseorang linguis Londo (sebutan orang Belanda) kelahiran Batavia, yang bernama A.A Fokter mengusulkan supaya terdapat penyeragaman ejaan pada 2 daerah ini. Hingga akhirnya, Van Ophuijsen (sistem orthografi) pembakuan segalanya mengenai bahasa melayu.Perjalanan ejaan pada bahasa Indonesia semenjak bahasa Melayu dibakukan. Pertama, ejaan yang berlaku pada Indonesia merupakan Ophuijsen (Ophuysen) sampai akhirnya Indonesia tidak lagi dibayang-bayangi Belanda pada tahun 1947. Terdapat 3 ejaan yang kurang efektif sebagai tahapan sampai ejaan yg disempurnakan (EYD) yaitu, ejaan Pembaharuan (1957), ejaan Melindo (1959) dan ejaan Baru (1966). Setelah melalui masa-masa sulit perencanaan bahasa pada era Soekarno, masalah-masalah ini bisa dipecahkan sampai akhirnya Soeharto meresmikan EYD dalam seremoni Indonesia tahun 1972.Nah,berikut merupakan penjelasan tentang sejarah ejaan:

1.Ejaan Van Ophuijsen (Ch. A. Van Ophuijsen) 1901-1947

       Merupakan tokoh penting pada bahasa Indonesia. Ejaan Ophuijsen lahir menurut niat pemerintah kolonial Belanda buat keberagaman variasi bahasa Melayu terdapat pada Nusantara ketika itu, sekaligus memudahkan kekuasaan pada wilayah kolonisasi. Faktor pemicu hadirnya ejaan Van Ophuijsen merupakan Bahasa Melayu yg sebagai cikal bakal BI ditulis memakai huruf jawi (Arab Melayu). Para sarjana Belanda menilai bahasa Melayu tidak cocok memakai huruf Arab karena penulisan huruf vokal misalnya e, i, o ditulis sama saja ketika ingin menuliskan istilah yg mempunyai vokal a dan u.Salah satu penyebabnya, dikarenakan adanya ancaman militansi umat islam bagi kolonial Belanda menciptakan Belanda merasa masih perlu mengurangi pengaruh Islam-Arab pada Nusantara. Kemudian, faktor lain penetapan ejaan baku ini diresmikan Belanda karena dalam waktu itu pemerintah kolonial sedang menjalankan politik etisnya pada Nusantara , yaitu sebuah kebijakan buat membuka peluang pendidikan bagi kaum ningrat Nusantara. apabila bahasa Melayu ini tidak distandartkan,proses pendidikan ini akan terhambat. karakteristik menurut ejaan ini yaitu:Huruf ï untuk membedakan antara huruf i menjadi akhiran dan karena itu wajib disuarakan tersendiri menggunakan diftong misalnya mulaï menggunakan ramai. Juga dipakai buat menulis huruf y misalnya pada Soerabaïa. Huruf j untuk menuliskan istilah-istilah jang, saja, wajang. Huruf oe untuk menuliskan istilah-istilah doeloe, akoe, Soekarni, repoeblik (perhatikan gambar prangko di atas). Tanda diakritis, misalnya koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan istilah-istilah ma’moer, jum’at, ta’(dieja tak), pa’, (dieja pak). Huruf tj yang dieja c ketika ejaan ini dihapuskan, misalnya Tjikini, tjara, pertjaya. Huruf ch yang dieja kh, misalnya chusus, achir, machloe’. Contoh ejaan van Ophuijsen yaitu misalnya berikut: “Saja selaloe minoem soesoe. Rasanja lezat dan menjehatkan. Ternyata, jauh sebelum menerbitkan Kitab Logat Bahasa Melayu, lelaki yang lahir tahun 1856 dan meninggal tahun 1917 ini telah menciptakan 2 buku bahasa lain: Kijkjes in Het Huiselijk Leven Volkdicht (Pengamatan Selintas Kehidupan Kekeluargaan Suku Batak) tahun 1879 dan Maleische Spraakkunst (Tata Bahasa Melayu) tahun 1910.Buku Tata Bahasa Melayu inilah yang akhirnya sebagai panduan pada berbahasa Melayu pada Indonesia sesudah diterjemahkan oleh T.W. Kamil dan diterbitkan oleh Balai Pustaka. 

2. Ejaan Republik ( ejaan Soewandi 1947-1956)

      Ejaan ini dianggap menjadi Ejaan Soewandi karena diresmikan tanggal 17 Maret 1947 sang Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan ketika itu, yaitu Raden Soeawandi, menggantikan ejaan Ophuijsen. Bisa dibilang, ejaan bahasa Indonesia yang pertama kali dipakai sesudah kemerdekaan merupakan ejaan Soewandi. Sebenarnya, nama resmi menurut ejaan tempo dulu yang satu ini merupakan ejaan Republik, tetapi lebih dikenal menggunakan ejaan Soewandi.Faktor Pemicu Hadirnya Ejaan Soewandi Menteri yang sebenarnya pakar aturan adalah notaris pertama bumiputera ini punya alasan mencanangkan ejaan ini. Faktor kebangsaan Indonesia yang telah merdeka dan ingin mengikis gambaran Belanda yang diwakili oleh ejaan Ophuijsen menciptakan pentingnya adanya perubahan ejaan pada bahasa kita. Apalagi, ketika itu Londo sedang sirik-siriknya melihat pencapaian kemerdekaan mantan negara jajahannya ini sampai datang lagi ke Indonesia memboncengi sekutu (tahun 1947). Semakin tidak baik impresi Belanda yang terwakilkan dalam ejaan Ophuijsen.

Berikut karakteristik ejaan Soewandi:

     Huruf oe diganti menggunakan u dalam istilah dulu, aku, Sukarni, republik (perhatikan gambar prangko pada atas), dsb. Bunyi hamzah dan suara sentak ditulis menggunakan k, dalam istilah makmur, tidak, pak, atau hamzahnya dihilangkan sebagai kira-kira, apa elo masih menulis jum’at alih-alih jumat? Kata ulang boleh ditulis menggunakan nomor 2 misalnya dalam mobil2, ber-jalan2, ke-barat2-an. Jadi, terjawab deh kenapa hingga waktu ini kita masih tak jarang menuliskan nomor 2 menjadi perwakilan istilah ulang. 

3. Ejaan Pembaharuan (1956-1961) 

       Ejaan ini bermula menurut polemik yang terjadi dalam Kongres Bahasa Indonesia ke-2 di Medan tahun 1954. Kongres ke 2 ini akhirnya diadakan sesudah pertama kali diadakan di Solo tahun 1938. Yamin selaku Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan dan pemrakarsa Kongres Bahasa Indonesia ke-dua mengungkapkan bahwa kongres ini adalah bentuk rasa prihatinnya akan syarat bahasa Indonesia waktu itu yang masih belum mapan. Medan pun dipilih karena pada kota itulah bahasa Indonesia digunakan dan terpelihara, baik pada rumah tangga ataupun pada masyarakat, setidaknya itu alasan Yamin. Di kongres ini, memang diusulkan banyak hal dan salah satunya merupakan perubahan ejaan. Usulan ini ditindaklanjuti oleh pemerintah saat itu menggunakan menciptakan panitia pembaharuan Ejaan Bahasa Indonesia.karakteristik Ejaan Pembaharuan Panitia ini diperlukan mampu menciptakan baku satu fonem menggunakan satu huruf (contohnya menyanyi: menjanji sebagai meñañi; atau mengalah: mengalah menjadi meɳalah). Penyederhanaan ini sesuai dengan iktikad supaya dibentuk ejaan yang praktis saat digunakan pada keseharian. Selain itu, berita tanda diakritis diputuskan agar kembali dipakai. Walhasil, k-e-ndaraan menggunakan é (misalnya elo mengeja k-e-lainan) yang tadinya ditulis sama menggunakan k-e-mah, akhirnya ditulis berbeda. Untuk istilah sjarat (syarat) dibedakan sebagai śarat. Kalau tidak hati-hati, mampu saja nyaru antara sarat (penuh/termuat) menggunakan syarat. Sedangkan huruf j yang dipakai dalam istilah jang (yang) malah telah disepakai ditulis sebagai yang (misalnya kita gunakan kini ). Kata mengapa pun akan dieja sebagai meɳapa. Untuk istilah-istilah berdiftong ai, au, dan oi misalnya sungai, kerbau, dan koboiakan dieja menggunakan sungay, kerbaw, dan koboy. Ejaan Pembaharuan ini dibentuk menggunakan maksud menyempurnakan Ejaan Soewandi dan juga dianggap menggunakan Ejaan Prijono-Katoppo. Meskipun salah satu putusan kongres menyatakan agar ejaan itu ditetapkan undang-undang, ejaan ini urung diresmikan. Kendati demikian, ejaan ini disinyalir sebagai pemantik awal diberlakukannya EYD tahun 1972.

4. Ejaan Melindo (Melayu Indonesia) 1961-1967

        Sejak Kongres bahasa tahun 1954 pada Medan dan dihadiri oleh delegasi Malaysia, maka mulailah terdapat harapan di antara 2 penutur Bahasa Melayu ini buat menyatukan ejaan. Keinginan ini semakin bertenaga semenjak Malaysia merdeka tahun 1957 dan kita pun menandatangani kesepakatan untuk menyampaikan ejaan bersama tahun 1959-nya. Sayangnya, karena situasi politik kita yangsedang memanas (Indonesia sedang condong ke poros Moskow-Peking-Pyongyang, sedangkan Malaysia yang Inggris banget), akhirnya ditangguhkan dulu pembahasannya. Hal lain yang menciptakan ejaan ini kurang seksi merupakan perubahan huruf-huruf yang dipercaya aneh. Misalnya, istilah “menyapu” akan ditulis “meɳapu”; “syair” ditulis “Ŝyair”; “ngopi” sebagai “ɳopi”; atau “koboi” ditulis “koboy”. Mungkin aneh karena belum biasa dan wajib beradaptasi lagi. Tapi, akhirnya, usulan yang tidak mungkin dilaksanakan ini menggunakan cepat ditinggalkan.

5. Ejaan Baru atau Ejaan LBK (1967-1972)

     Sebelum adanya EYD, Lembaga Bahasa dan Kesusastraan, (kini bernama Pusat Bahasa), dalam tahun 1967 mengeluarkan Ejaan Baru (Ejaan LBK). Ejaan ini sebenarnya estafet menurut ikhtiar yang telah dirintis oleh panitia Ejaan Melindo. Anggota pelaksananya pun terdiri dari panitia ejaan dari Malaysia. Pada intinya, hampir tidak terdapat perbedaan berarti di antara ejaan LBK dengan EYD, kecuali dalam rincian kaidah-kaidah saja.

6. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) 1972-2015

      Karakteristik ejaan pembaharuan (EYD) Jadi, jibila umumnya Djajalah Indonesia!, maka sinkron EYD diubah sebagai Jayalah Indonesia!. Perubahan ejaan dj sebagai j pun tidak terhindarkan. Kalau pada teks proklamasi 1945 dulu masih tertulis “Djakarta, hari 17……”, maka diubah sebagai “Jakarta, hari 17…..”. Untuk sebagian orang tetap mengeja namanya jika mengandung ejaan dj. Misalnya, Djojobojo alih-alih Joyoboyo; Selain itu, ejaan nj juga diubah sebagai ny, sebagai akibatnya penulisan njonja sebagai nyonya; Hal ini jua berlaku untuk ejaan istilah ch dan beradaptasi sebagai kh. Kalau dulu achirnya, kini menjadi akhirnya.

7. Ejaan Bahasa Indonesia (2015-kini )

      Pemerintah terus mengupayakan pembenahan terhadap Ejaan Bahasa Indonesia melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia. Pemerintah meyakini bahwa ejaan adalah galat satu aspek penting pada pemakaian Bahasa Indonesia yang benar. Ejaan Bahasa Indonesia ini diresmikan pada 2015 di masa pemerintahan Joko Widodo dan Anies Baswedan menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

 Pertanyaan

1.Apa manfaat mempelajari ejaan?
2.Motivasi anda mengetahui sejarah Ejaan ?
3.Apa manfaat mempelajari sejarah Ejaan?
4.Seberapa penting materi ini bagi anda sertakan alasannya?

 Jawaban

1.Karena dengan memeriksa ejaan kita bisa memperbaiki pembakuan tata bahasa yang kita pakai sehari hari.
2.Motivasi saya mengetahui sejarah ejaan adalah karna saya ingin mengetahui lebih detail tentang ejaan bahasa itu berasal.
3.Karena dengan memeriksa ejaan ini kita bisa memperbaiki tatanan bahasa yang kita pakai sehari hari, Sekaligus kita bisa melestarikan dan membudidayakan bahasa yang kita pakai sehari hari selama masih ada dinegara Indonesia.
4.Menurut saya mempelajari ejaan bahasa ini relatif penting sebab,sistem ejaan dalam bahasa Indonesia untuk mempertegas atau menyamakan Bahasa yang dipakai. Dari sistem ejaan juga penting untuk

Daftar pustaka

http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39829/#:~:text=Sejarah%20ejaan%20bahasa%20Indonesia%20diawali,dan%20Moehammad%20Taib%20Soetan%20Ibrahim


Kode etik jurnalistik

 KODE ETIK JURNALISTIK
By: Han





A. Kode Etik Jurnalistik (KEJ)
Kemerdekaan berpendapat, berekspresi sebagai representasi dari kebebasan pers merupakan hak asasi manusia (HAM) yang melindungi Pancasila undang-undang dasar 1945, dan deklarasi universal hak asasi manusia PBB titik kemerdekaan pers adalah sarana masyarakat untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi guna memenuhi kebutuhan hakiki guna meningkatkan kualitas hidup manusia.

Untuk menjamin kemerdekaan pers dan memenuhi hak publik untuk memperoleh informasi yang benar seorang wartawan sebagai pekerja profesional memerlukan landasan moral dan etika profesi pedoman operasional dalam menjaga kepercayaan publik dan menegakkan integritas serta profesionalisme 

B. Urgensitas KEJ Bagi Wartawan

Pengamalan kode etik baik bagi penyandang profesi (wartawan) maupun bagi masyarakat sangatlah penting pas aku detik menurut Alwi Dahlan 29 93 sedikitnya memiliki 5 manfaat bagi yang mentaati dan diantaranya:
  • Melindungi keberadaan seorang profesional dalam berkiprah di bidangnya
  • Melindungi masyarakat dari mall praktek oleh praktisi yang kurang profesional
  • Mendorong persaingan sehat antar praktisi
  • Mencegah kecurangan antar profesi
  • Mencegah manipulasi informasi oleh narasumber 
Begitu pula kode etik jurnalistik (KEJ) menempati posisi yang sangat strategis dan penting bagi wartawan. kode etik jurnalistik dibuat khusus dari, untuk dan oleh kalangan wartawan sendiri dengan tujuan untuk menjaga martabat atau kehormatan profesi wartawan. Wartawan harus memiliki keterampilan teknis di bidang profesinya misalnya harus dapat menulis berita atau menyiarkan berita yang benar adil dan berimbang. selain itu, wartawan juga harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang sangat luas. Pendek kata, wartawan harus berilmu dan "pintar" baik dalam penguasaan teknisi jurnalistik maupun sosial kemasyarakatan. kode etik jurnalistik dalam hal ini menjadi salah satu dan yang utama sebagai barometer profesionalisme wartawan

Pertanyan
Manfaat mempelajari materi kode etik jurnalistik?
Manfaatkan mempelajari kode etik jurnalistik ialah mengetahui bahwa wartawan yang profesional harus lah mempunya KEJ (Kode Etik Jurnalistik )

Motivasi mempelajari kode etik jurnalistik? 
Mengetahui mengapa KEJ (Kode Etik jurnalistik) amat penting bagi wartawan

Kegunaan mempelajari materi kode etik jurnalistik? 
Memahami akan pengaruhnya KET  (Kode Etik Jurnalistik) bagi wartawan dan kegunaannya.

Kerugian tidak mempelajari materi kode etik jurnalistik?
Tidak akan paham akan hubungan KEJ (Kode Etik Jurnalistik) dengan seorang wartawan.

Daftar pusaka
https://www.jurnalisindonesia.id/



Tugas wartawan dan standar wartawan

Tugas wartawan dan standar wartawan
By : Rayhan

Tugas dari seorang wartawan ialah reporting. Reporting ialah bentuk pelaporan yang memerlukan kemampuan untuk melaporkan dan menulis tentang berbagai topik. Wartawan melakukan pelaporan dalam berbagai outlet berita seperti surat kabar, stasiun televisi berita dalam stasiun radio berita, tugasnya mengumpulkan berita

Standar wartawan
  • Melalui proses penerimaan yang baik (well selected) tidak semua orang cocok dan mampu menjadi wartawan, meskipun banyak orang yang ingin jadi wartawan atau reporter. Menjadi wartawan haruslah merupakan panggilan hidup tidak sekedar untuk mencari nafkah, dengan demikian dalam hal untuk mendapatkan calon wartawan harus melalui seleksi yang baik.
  • Berpendidikan formal yang cukup ( well educated). Tidak dapat dipungkiri bahwa tingkat pendidikan seseorang sangatlah berpengaruh terhadap kualitas pekerjaan seseorang termasuk seorang reporter.
  • Terlatih dengan baik (well trained). Pendidikan formal yang cukup saja belum menjamin seseorang wartawan dapat bekerja dengan baik jika belum mendapatkan pelatihan khusus tentang profesi wartawan pelatihan kewartawanan misalnya terkait : kode etik jurnalistik, undang-undang dan peraturan-peraturan terkait media massa.
  • Dilengkapi dengan peralatan yang memadai (well equiped). Dalam melaksanakan tugas liputan di lapangan seorang wartawan juru kamera akan sulit melakukan tugas dengan baik apabila tidak memiliki peralatan yang memadai. 
  • Memperoleh gaji yang layak ( Good salary) bagaimanapun profesional nya seseorang, akhirnya jumlah gajinya yang diterima hasil pekerjaannya tetap menentukan apakah ia dapat bekerja dengan baik atau tidak.
  • Memiliki motivasi yang baik dan idealisme yang tinggi ( well motivation and high idealism). Apabila seorang wartawan memiliki keduanya yaitu motivasi dan idealisme kerja yang tinggi maka skompleks apapun tugasnya yang dihadapi dan kendala yang dihadapi pasti ditangani dengan baik.
PERTANYAAN:
1. MANFAAT MEMPELAJARI MATERI TUGAS WARTAWAN DAN STANDAR WARTAWAN
2. KEGUNAAN MATERI TUGAS WARTAWAN DAN STANDAR WARTAWAN UNTUK KEHIDUPAN SEHARI HARI
3. KERUGIAN TIDAK MENGETAHUI MATERI TUGAS WARTAWAN DAN STANDAR WARTAWAN

JAWAB:

1. Manfaat mempelajari tugas wartawan dan standar wartawan adalah kita dapat mengetahui tugas-tugas wartawan itu seperti apa saja dan standar menjadi seorang wartawan itu bagaimana.
2. Materi tentang tugas wartawan dan standar wartawan ini berguna karena kita bisa mengetahui tugas tugas wartawan dalam menjalankan pekerjaanya. Sehingga kita bisa menyampaikan informasi dengan benar menurut standar kewartawanan.
3. Kerugiannya adalah kita tidak dapat mengetahui tugas dan standar seorang wartawan itu seperti apa dan kita tidak dapat menambah pengetahuan tentang kewartawanaan.
Daftar pustaka
https://www.jurnalisindonesia.id/
 

Dunia wartawan

 

Dunia Wartawan
By : Rayhan Fathurrahman Nasution
Wartawan merupakan orang yang pekerjaannya mencari, mengumpulkan, memilih, mengelola berita dan menyajikan secepatnya kepada masyarakat luas melalui media massa, baik yang tercetak maupun elektronik. Yang dapat disebut sebagai wartawan ialah reporter, editor, jujur foto berita, redaktur dan editor audio visual.

Definisi wartawan yang tercantum dalam pasal 1 butir 4 undang-undang nomor 40 tahun 1999 perlu diubah sehingga berbunyi :

"Wartawan adalah profesi yang secara teratur melakukan kegiatan jurnalistik dalam bentuk mencari memperoleh, memiliki, menyimpan mengelola dan menyampaikan informasi kepada perusahaan pers atau kantor berita untuk disiarkan/ dipublikasikan kepada masyarakat umum agar mereka memperoleh informasi yang benar, tepat akurat dan objektif" 

Perbedaan Junarlis, Wartawan, Dan Reporter
  •  Jurnalis memiliki makna sama : sebuah propesi yang tugasnya mencari
  •  Wartawanan mengumpulkan, menyelesaikan dan menyebarluaskan infomasi
  • Reporter khalayak melalui media massa
Istilah lain dari wartawan adalah jurnalis atau journalist yang mempunyai arti :

  •  Seorang yang melakukan tugas di bidang pers
  •  Seseorang yang bertugas mencari, menyusun dan menyunting berita yang akan dilihat dalam media massa
  •  Seseorang yang pekerjaannya mengedit, (merangkum) menulis berita, artikel, dan bahan berita untuk dipublikasikan secara periodical : surat kabar serta majalah mingguan dan bulanan. 

Jenis-jenis wartawan 
  • Wartawan profesional. wartawan profesional ialah wartawan yang menjadikan kegiatan kewartawanan baik sebagai profesi. Tugas tersebut dilaksanakan sebagai profesi atau pekerjaan.
  • Wartawan freelance.  Wartawan freelance ialah yang tidak tergantung pada satu kabar atau Berita saja. Ia melakukan tiga kewartawanan. Sedangkan karyanya disalurkan ke berbagai media, jadi tidak terikat oleh satu penerbitan atau satu surat kabar
  • Koresponden. Istilah ini sering di pakai untuk menyebut wartawan yang bertugas di daerah dan tidak berada pada satu kota dengan pusat penerbitan. Mereka berkerja dan menulis berita dan di kirim melalui pos, facsmile, modem telepon dan sarana komunikasi lainya.
  • Wartawan kantor berita. Wartawan kantor berita ialah seorang wartawan dari satu kantor berita atau new pers agency. Wartawan ini mencari berita untuk suatu kantor berita kemudian beritanya di salurkan atau dijual ke berbagai lembaga penerbitan yang membutuhkan.

Standar wartawan profesional
Standar Kompetensi Wartawan diperlukan untuk melindungi kepentingan publik dan hak pribadi masyarakat. Standar ini juga untuk menjaga kehormatan pekerjaan wartawan dan bukan untuk membatasi hak asasi warga negara untuk menjadi seorang wartawan. 

Terdapat beberapa standar wartawan profesional

  • Melalui proses penerimaan yang baik (well selection) tidak semua orang cocok dan mampu menjadi wartawan, meski banyak orang ingin menjadi seorang wartawan atau reporter. Namun, menjadi wartawan itu haruslah merupakan panggilan hidup tidak hanya sekedar untuk mencari nafkah.
  • Berpendidikan formal yang cukup (well education), untuk menjadi wartawan atau reporter diprioritaskan mereka yang sarjana. karena tingkatan pendidikan seseorang sangatlah berpengaruh terhadap kualitas pekerjaan reporter sesuai dengan perkembangan iptek saat ini.
  • Terlatih dengan baik (well trained) untuk menjadi seorang wartawan tidak hanya cukup dengan pendidikan formal tetapi kita juga harus mengikuti pelatihan-pelatihan kewartawanan seperti yang terkait dengan kode etik jurnalistik.
  • Dilengkapi dengan peralatan yang memadai (well equiped),karena apabila tidak memiliki peralatan yang memadai wartawan tidak dapat bekerja dengan baik
  • Memperoleh gaji yang layak (good sellery)
  • memiliki motivasi yang baik dan idealisme yang tinggi (well motivation and high idealism) 
PERNYATAAN

1.Apa manfaat mempelajari dunia Wartawan

2.Apa motivasi anda mempelajari materi dunia wartawan

3.Kegunaan mempelajari materi dunia wartawan

4.Kerugian jika tidak mempelajari dunia wartawan


JAWABAN

1. Manfaatnya, kita bisa tahu dunia kerja para wartawan dalam menjalankan tugasnya dilapangan. 

2. Motivasinya, membuat kita tahu bahwa menjadi seorang wartawan tidaklah mudah seperti yang kita pikirkan. Oleh karena itu, hal ini dapat membuat kita lebih bisa menghargai setiap karya wartawan

3. Kegunaannya, kita tahu cara bekerja seorang wartawan dalam menyampaikan sebuah informasi yang akan dijadikan sebuah berita

4. Kerugiannya, kita tidak akan pernah tahu bagaimana cara proses seorang wartawan ketika sedang melakukan tugasnya

Daftar pustaka
https://www.batubarakab.go.id/post/dasardasar-jurnalistik-pengertian-jenis-teknik-kode-etik-1615310882


KEWARTAWANAN DAN WARTAWAN

 


KEWARTAWANAN DAN WARTAWAN
By : Rayhan Fathurrahman Nasution (211214013)

Wartawan merupakan orang yang pekerjaannya mencari, mengumpulkan, memilih, mengelola berita dan menyajikan secepatnya kepada masyarakat luas melalui media massa, baik yang tercetak maupun elektronik. Yang dapat disebut sebagai wartawan ialah reporter, editor, jujur foto berita, redaktur dan editor audio visual.

Definisi wartawan yang tercantum dalam pasal 1 butir 4 undang-undang nomor 40 tahun 1999 perlu diubah sehingga berbunyi :

"Wartawan adalah profesi yang secara teratur melakukan kegiatan jurnalistik dalam bentuk mencari memperoleh, memiliki, menyimpan mengelola dan menyampaikan informasi kepada perusahaan pers atau kantor berita untuk disiarkan/ dipublikasikan kepada masyarakat umum agar mereka memperoleh informasi yang benar, tepat akurat dan objektif"

Wartawan, jangan diartikan sebagai orang seperti hartawan = orang yang mempunyai harta, ilmuwan = orang yang memiliki ilmu (orang berilmu) dan dermawan = orang yang sukak beramal, karena hartawan, ilmuwan, dan dermawan, menunjukkan seseorang ; sedangkan wartawan, dokter, dan advokat menunjukkan profesi.

Pertanyaan :
1. Manfaat mempelajari materi kewartawanan dan wartawan
2. Motivasi mempelajari materi kewartawanan dan wartawaan
3. Manfaat materi kewartawanan dan wartawanan bagi kehidupan kamu sehari-hari
4. Pentingkah materi kewartawanan dan wartawanan bagi propesi anda nanti (Guru)

Jawaban 

1. Karena dengan mempelajari kewartawanan dan wartawanan pertama, berpikir holistik
2. Motivasi saya ingin mengetahui kewartwanan adalah karna mengetahui lebih tentang junarlistik
3. Kegunaan mempelajari materi ini adalah mengasah kemampuan kita membuat, mencari berita.
4. kerugian yang kita dapatkan jika tidak mempelajari materi adalah kita tidak akan dapat berfikit kreatif mengenai berita-berita yang terjadi sekarang.

Daftar pustaka

https://www.google.com/search?q=jurnalistik&rlz=1C1ONGR_enID973ID973&oq=junarli&aqs=chrome.1.69i57j0i10i433i512j0i10i512j0i10i433i512j0i10i512j0i10i131i433i512j0i10i512l4.9311j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
 
Instagram : ryhn_nst

TEKS DESKRIPTIF

 ESAI DESKRIPTIF